Senin, 26 November 2012

Ye Ka Ka

Minggu, 25 November 2012

Ritsleting jacket sudah beberapa minggu ini tak enak dinaikturunkan, padahal umur nya sendiri baru beberapa bulan dipakai. Tepatnya tiga hari lalu ritsleting tersebut sudah tidak dapat nyangkut satu sama lain ketika ingin dipakai berkendara dari kantor menuju ke rumah. Hasilnya saya seperti "orang keren" yang dengan pede memakai jacket dengan hanya bagian bawah ritsleting yang disangkutkan dan membuat efek jacket bergelembung saat tertiup angin selama perjalanan.Ya, pasti saya keren saat itu,hehe....padahal dada berasa dingin karena setiap sore di minggu ini selalu turun hujan.

Malam ini saya berniat untuk mengganti dengan membawanya ke tukang jahit langganan beserta tiga potong pakain lain. S : saya, P : Penjahit. Berikut cuplikannya

S : Pak, Saya mau ganti ritsleting jacket bisa?
P : Bisa
S : Gantinya yang bagus ya pak.
P : Mau yang besi apa plastik?
S : Yang plastik aja warna hitam, biar sesuai. Yang bagus ya Pak, yang YKK (red: way ke ke).
P : Yang YKK (red : ye ka ka) aja, itu bagus.
S : Ok deh Pak yang Ye Ka Ka.
Read More - Ye Ka Ka

Minggu, 11 November 2012

Jakarta Motor Cycle Show 2012


Jakarta, Sabtu 3 November 2012

Jakarta Motor Cycle Show (JMCS) 2012 diselenggarakan mulai 31 Oktober sampai 4 November dari jam 10 pagi hingga 9 malam. Acara ini merupakan ajang pameran sepeda motor nasional. Ajang bergengsi juga untuk memamerkan produk anyar dari tiap pabrikan. Bersama-sama Indocomtech dan Jakarta Game Show, JMCS berbagi ruangan di Jakarta Convention Center, Gelora Bung Karno, Senayan. Harga tiketnya pun satu untuk semua, weekdays Rp 10.000,- dan weekend Rp 15.000,-. Tema yang diusung pada perhelatan JMCS  2012 adalah “Think Green, Act Safely”,  alasannya adalah keinginan untuk mengkampanyekan keselamatan dan juga kesadaran menjaga lingkungan dalam berkendara.

Hari ini saya berangkat jam 2 lewat setelah mendapat sms kalau dua teman kantor sudah meluncur ke TKP. Kebetulan rumah saya memang tidak jauh dari lokasi, sehingga tidak ikut kumpul dulu dengan mereka di kantor. Sesampainya di sana parkiran sudah penuh, bahkan luber sampai ke luar di area trotoar dekat pintu masuk utara JHCC (pemandangan biasa jika ada pameran di tempat ini).  Saya memilih parkir di dalam, di dekat lapangan PASI (sewaktu SMP dan SMA saya olahraga atletik di lapangan ini). Rupanya mereka belum sampai dan saya menunggu agak lama sampai akhirnya mereka datang. Sambil menunggu saya mengantri tiket, antriannya lumayan panjang tapi tidak lama untuk mengantrinya.

Pertama kali masuk di sambut oleh helm NHK, berikut penampakannya.

NHK
Karena tujuan datang kemari ingin melihat motor, terutama saya yang ingin melihat Honda CB150 R yang dibuat untuk meruntuhkan dominasi Yamaha di kelas 150 cc, Yamaha Vixion, kami langsung menuju hall yang berisi para pabrikan motor. Di sini terdapat bebrapa pabrikan motor yang ikut serta, seperti KTM, Yamaha, Kawasaki, Honda, Suzuki, BMW, dan Ducati.

KTM
Ada model impornya juga lho, nih lihat

KTM
Modifikasi New Yamaha Vixion
Suzuki
Kawasaki
Ducati
Ducati
Honda
Honda CB150 R original
Honda CB150 R modifikasi
BMW
Saya beruntung ketika kemari ada penampilan dari Raisa, awalnya cuek aja waktu denger ada yang nyanyi di panggung di booth Yamaha. Ketika reff lagu could it be dinyayikan, barulah saya tersadar kalo ini adalah penyanyi aslinya. Langsung deh meluncur ke panggung yang sudah penuh sesak. Sayang, saya cuma kebagian di pinggir panggung.

Raisa
Cape muter-muter, lihat-lihat, pegang-pegang (motor ya, bukan SPG-nya, hehe), jeprat-jepret, kami istirahat dulu, keluar pameran dan makan nasi goreng. Kami makan di trotoar dekat parkiran khusus tukang ojek, seperti itu tulisan di papan yang areanya hanya dibatasi tali kawat jemuran. Harga Nasi gorengnya Rp 15.000,- di tambah aqua 600 ml Rp 5.000,-. Dan ini semua free, di bayarin sama temen, asik,hehe… Thanks to Bang Bona and Mas Eka

Setelah makan, kami balik lagi ke pameran. Di sini saya memutuskan untuk membeli helm, setelah ragu-ragu dan kepikiran terus dari rumah. Memang sudah seharusnya saya membeli helm berstandar lagi, karena kali ini saya masih memakai helm yang paling murah di toko, itu lah yang saya tanyakan ke penjual yang sudah mau tutup sekitar jam 10 malam, dapat Rp 40.000,-. Ya, pada waktu saya membeli helm termurah ini, sebelumnya saya mengalami pencurian di parkiran motor Mall Depok Town Square (Detos), Depok, hari Sabtu tanggal 1 September 2012.  Padahal helm itu belum genap satu bulan saya beli untuk menggantikan helm sebelumnya yang habis di lalap api. Akhirnya setelah memilih, saya mendapat helm KYT Renova berwarna biru seharga Rp 295.000,- plus bonus cangkir bertuliskan merek helmnya. Jika di total saya sudah memiliki 5 helm dalam 2 tahun terakhir dan ini pembelian ke-3 di tahun 2012. Fyuh..

Kesimpulannya ikut event ini adalah motor gede keren-keren apalagi ditambah wanita cantik, wahh.., jujur saya tertarik memiliki salah satu dari mereka (lagi, motornya lho ya :p). Namun, karena harganya yang tidak murah dan tidak cocok dengan body ini yang hanya memiliki tinggi 166 cm dan berat 56 kg, cukuplah si bebek PPE  menemani kemana pun saya pergi saat ini.





Read More - Jakarta Motor Cycle Show 2012

Rabu, 07 November 2012

Indonesia International Motor Show 2012


Jakarta, Sabtu 29 September 2012

Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012 merupakan ajang akbar tahunan industri otomotif Indonesia. Bertempat di Jakarta International Expo (JIE) Arena PRJ Kemayoran, untuk umum, acara ini berlangsung dari tanggal 21 sampai 30 September 2012 dan merupakan tahun  ke-20 semenjak pertama kali diselenggarakan oleh GAIKINDO pada tahun 1986, tepatnya tanggal 11-15 Juli 1986. Kalo mau tahu lebih tentang sejarahnya bisa klik di sini. Kegiatan ini sangat ditunggu-tunggu oleh pecinta otomotif nasional dan juga peminat fotografi. Alasan kenapa ditunggu oleh pecinta otomatif pasti udah tahu lah ya, tapi kenapa oleh peminat fotografi? Karena di kegiatan ini terdapat banyak model yang siap berpose saat kita mau mengambil gambar mobilnya. Itu dia, mantap dan lumayan kan, dapet model jeprat-jepret dengan harga Rp 30.000,- sepuasnya. Ups, ini sebetulnya harga tiket masuk pameran di hari Jumat sampai Minggu lho,,hehe,,,,.  Kalo hari selain itu cuma Rp 20.000.-.

Janjian sama temen SMA buat dateng bareng jam setengah 2 siang di Alfa Mart Madrasah Al- Abrar Bendungan Hilir. Namun, karena (mungkin) budaya (kali ya), kami kumpul sekitar jam setengah 3, tegur sapa dan salam, lalu langsung berangkat dengan menaiki kendaraan milik salah satu dari kami. Sampai sekitar jam setengah 4 di Kemayoran dan untung belom terlalu sore karena bisa sangat kesulitan mencari lahan parkir.

Area pameran yang kami singgahi pertama kali berasal dari pabrikan mobil-mobil Eropa. Sebut saja Mercedez Benz, BMW, MINI, Audi, Volkswagen, dan Peugeot, mereka dengan gagah dan cantiknya bertengger di boothnya  masing-masing. Selain itu, model yang mendampingi mereka juga ga kalah cantiknya lho, hehe… Berikut beberapa hasilnya

Mini

##

Sebelumnya saya tidak menyangka model-model ini mau berpose jika difoto, maklum ini adalah pengalaman pertama mengikuti kegiatan seperti ini plus membawa kamera SLR juga. Oleh karena kesan pertama mendapatkan respond yang baik, saya semakin semangat mengambil gambar dan tidak ragu-ragu lagi baik mobil maupun modelnya serta juga tidak memperdulikan area mana yang saya masuki,hehe….

Mobil Murah Tata Nano

Chevrolet

Lamborghini

Mobil F1

Honda

Ferrari


Read More - Indonesia International Motor Show 2012

Selasa, 30 Oktober 2012

Pameran Flona (Floran dan Fauna) Lapangan Banteng 2012

Jakarta, Sabtu 7 Juli 2012

Seorang teman kuliah penghobi binatang lucu mengajak saya mengikuti pameran flona di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Sebenarnya saya bukan penggemar hewan dan tumbuhan, tapi karena diajak dan juga hari ini tidak ada acara, maka saya putuskan untuk ikut. Dengan kuda besi kesayangan, sekitar jam 10 pagi saya berangkat menuju Stasiun Gambir buat menjemput Ilul (teman yang mengajak, dia tinggal seorang diri ngekos di daerah Kukusan, Depok), setelahnya langsung menuju lokasi. Di tempat ini sudah menunggu dua teman lainnya, Irfan dan Denov. Mereka bertiga penyuka binatang dan memiliki beberapa koleksi peliharaan di tempat mereka tinggal, saya hanya seorang kawan yang diajak ikut serta.

Pameran Flona 2012 yang diselenggarakan sebagai salah satu acara memperingati hari ulang tahun Jakarta diadakan dari tanggal 15 Juni sampai 16 Juli 2012 oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Pameran ini bertujuan sebagai wadah interaksi dan transaksi diantara pecinta flona, pecinta fauna dan pemerhati Lingkungan. Acara yang berlangsung outdoor ini dimulai dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam dan tidak dikenakan biaya masuk alias gratis. Selain memamerkan barang dagangan, di sini juga diadakan penyuluhan pertamanan dan pemakaman, perlombaan ayam ketawa, lomba lukis anak-anak, dan hiburan. (dari berbagai sumber)

Di sini dipamerkan dan dijual beberapa hewan lucu dan berbagai macam tanaman. Dari Kingdom Animalia (Kerajaan Hewan) terdapat beberapa macam kura-kura, kadal, ular, kelinci, burung hantu, dan lainnya. Sedangkan dari Kingdom Plantae (Kerajaan Tumbuhan) terdapat bebrapa macam kaktus dan tumbuhan lainnya. Beberapa pohon kaktus yang ada sangat lucu dan menarik, lihat saja

Kaktus
Kaktus Variasi
Ternyata hewan-hewan kecil itu lucu juga ya dan berasa ingin memilikinya, cuma saya merasa tidak pandai dan malas merawatnya. Jadi, diputuskan daripada menyakitinya lebih baik tidak usah mengasuhnya,hehe…  Berbeda dengan saya, si Irfan dan Ilul memutuskan membeli Sugar Glider, yaitu sejenis tupai pohon kecil yang memiliki kantung di perutnya. Harga sepasang Rp 700.000,- untuk jantan dan betina, sedangkan satu ekornya dihargai sebesar Rp 500.000,-. Karena membeli sepasang lebih murah ketimbang satuan, mereka memutuskan membeli sepasang, si jantan diasuh oleh Ilul dan si betina oleh Irfan.

Sugar Glider
Burung Hantu anakan

Read More - Pameran Flona (Floran dan Fauna) Lapangan Banteng 2012

Sabtu, 27 Oktober 2012

Suatu Sore Jakarta


Jakarta, Senin 2 Juli 2012

Hari ini ga banyak aktivitas yang bisa dilakuin di kantor. Oleh karena itu, saya dapat menggunakan prinsip tenggo. Maksudnya, ketika waktu pulang udah teng, saya langsung go cabut dari kantor :). Waktu pulang kantor adalah jam setengah 5 sore, sebagai informasi tambahan waktu masuk adalah jam setengah 8 pagi. Sampai di rumah, saya melihat ke arah jendela. Saya pikir jarang-jarang langit sore di rumah kaya begini. Jadi, abadiin ahh…hehe… 

Suatu Sore Jakarta

Suatu Sore Jakarta

Read More - Suatu Sore Jakarta

Rabu, 24 Oktober 2012

Air Terjun Madakaripura & Gunung Bromo


Jakarta, Jumat 19 Oktober 2012

Setelah ijin gatepass (ijin cabut resmi biar ga potong gaji) diperoleh, di jam istirahat siang langsung minggat dari kantor. Sampai di rumah, setelah sebelumnya mampir buat sholat jumat, langsung makan dan mandi. Berangkat dari rumah jam setengah 2 siang dengan menggendong tas punggung buat baju dan perlengkapan lain sama gandulin tas kamera di depan. Belum sampe jalan raya, tali tas punggung sebelah kiri putus (maklum pake tas super KW bukan KW super :p). Karena males balik lagi buat ganti, jadi lanjut aja, nanti tinggal diiket sambil nunggu angkot, yang penting kamera dan tas nya ga kenapa-kenapa :D

Sampai di Stasiun Senen ketemu temen kuliah dan temen-temen baru lain dari komunitas Love Backpacker. Kenalan bentar, bagi tiket kereta, ngobrol-ngobrol, masuk peron, nunggu kereta. Kereta dateng sekitar jam setengah 4 sore dan berangkat ga lama setelah itu, on schedule, good.  Kereta yang saya, maksudnya kami, naiki merupakan Kereta Ekonomi Kerta Jaya dengan tarif Rp 43.000,- dari Senen menuju Surabaya melalui rute utara. Berbicara mengenai kereta, saya punya komentar pribadi, Selama menaiki kereta saya ngerasa sudah ada perubahan dari PT. KAI. Mulai dari logo perusahaan yang sudah berubah, masuk peron harus menunjukkan KTP yang sesuai dengan nama pada tiket, jumlah pedagang asongan yang berkurang, sampai semua penumpang yang kebagian tempat duduk. Semoga perubahan ini membawa PT. KAI ke arah yang lebih baik.


Surabaya, Sabtu 20 Oktober 2012

Tiba di Stasiun Pasar Turi sekitar jam 5 pagi (wow on schedule lagi, nice). Sebagai info, dua tahun sebelum ini, dengan kereta dan jam keberangkatan yang sama, saya sampai sekitar jam 7 dan ini ngaret dari jadwal yang seharusnya. Salute buat PT. KAI yang sekarang. Setelah bersih-bersih, ganti baju, dan sambil nunggu rombongan berikutnya (total rombongan sekitar 30-an orang), kami berpose dahulu.

(Depan Stasiun Pasar Turi)
Perjalanan di mulai dengan mencari sarapan, saya memilih nasi pecel + telor dadar + sate daging (lupa namanya apaan, bukan sate biasa pada umumnya, ini digoreng, pakai serondeng, rasanya manis) + teh manis dengan harga Rp 12.000,-. Selesai sarapan mampir dulu ke jembatan merah, ambil foto dikit, balik lagi ke Elf (mobil sewaan yang badannya panjang). Menurut itinerary, seharusnya  perjalanan lanjut ke Suramadu, tapi karena waktu ga cukup karena ada beberapa hal diluar perkiraan, rombongan menuju ke tempat sejaran salah satu perusahaan rokok besar di Indonesia, yup, House of Sampoerna. Setahu saya masuk ke museum ini free of charge alias tidak dipungut biaya, ya iya lah, yang punya itu museum kan tajir orangnya. Di lantai satu museum ini, kita bisa melihat replika toko rokok pertama Bapak Putera Sampoerna, tembakau, cengkeh, mesin kuno untuk mencetak bungkus rokok, foto-foto, dan berbagai koleksi lainnya.

(Replika toko rokok pertama Pak Sampoerna)
Dua merek rokok yang terkenal milik orang kaya nomer 9 di Indonesia ini adalah Rokok Kretek Dji Sam Sue dan Rokok Filter A Mild (Dulu tapi, sekarang rokoknya punya Philip Morris, tahun 2005 saham PT. HM Sampoerna Tbk termasuk anak usahanya dijual, harganya $5M,wuoo). Ada beberapa informasi menarik yang saya peroleh dari kunjungan di lantai 1 museum ini. Pertama dari penamaan rokok kretek, sebelumnya saya menduga nama ini karena saat dibakar dan dihisap mengeluarkan suara kretek-kretek dari pembakaran campuran bahan rokok itu sendiri, ternyata saya benar. Hebat juga logika saya,hehe… Lalu, jika kita perhatiin bungkus Roko Kretek Dji Sam Sue, itu terdapat bintang berjumlah 9, angka 234, dan tulisan fatsal-5. Menurut mba-mba guide museum yang full of semangat yang menjelaskan kepada pengunjung, kisahnya adalah Bapak Sampoerna dahulu memiliki beberapa resep rokok yang dinamakan dengan angka karena beliau buta huruf. Angka 234 menunjukkan perpaduan resep nomer 2, 3, dan 4. Sedangkan Fatsal-5 berarti percobaan kali kelima yang dilakukan. Nama Dji Sam Sue diambil dari pelafalan angka 234 itu sendiri, dan terakhir bintang yang berjumlah sembilan adalah kepercayaan beliau terhadap angka yang menurutnya sembilan merupakan angka yang sempurna. Boleh lah ya philosophy mereknya.

Di lantai 2, kita bisa melihat proses pembuatan rokok kretek tradisional yang ternyata menggunakan tenaga manusia. Di lantai ini kita tidak boleh mengambil gambar. Saya merasa takjub dan kasian secara bersamaan saat melihat mereka, yang semuanya adalah wanita, memproduksi rokok kretek. Bekerja cepat (sangat cepat saya bilang) dan mengejar target produksi batang rokok perjamnya. Saya tidak akan mengulas banyak.


Probolinggo, Sabtu 20 Oktober 2012

Next destination adalah Air Terjun Mardakaripura. Air terjun yang konon katanya dulu si super Patih Gajah Mada bertapa ini terletak di Probolinggo Jawa Timur, biasanya wisatawan setelah ke Bromo mampir ke sini karena letaknya memang tidak terlalu jauh dan mungkin masih masuk Kawasan Wisata Gunung Bromo juga, tetapi kami kebalikannya ke sini dulu baru ke Bromo J. Tiket ga tau berapa harganya, karena sudah masuk paket tour (harga paket tour kami kali ini Rp 530.000,- exc. urusan perut). Ada beberapa air terjun di sini dan agak lumayan jauh menuju ke sana. Bahkan untuk menuju ke air terjun utama kita harus melewati air terjun yang lain, so pasti basah dulu kalo kepengen sampe ke jagoannya. Tapi kalo ga pengen basah kaya saya, ups, bisa sewa payung or jas hujan, Rp 5.000,-. Langsung aja lihat fotonya. Karena kondisi yang banyak percikan airnya, jadi harus cari spot yang aman buat kamera. Ga bisa puas dengan lensa kamera, saya puasin dengan lensa mata, hehe…

(Patung di depan jalan menuju air terjun)
(Penampakan dari jauh)
(air terjun yang harus dilalui menuju air terjun utama)
(Air terjun utama)

Bromo, Minggu 21 Oktober 2012

Bangun jam 3 pagi (lebih tepatnya dibangunin, abisan tidur nyenyak banget di homestay) sambil menggigil nyiapin keperluan, terus beli masker karena lupa bawa. FYI, semua harga di sini di atas standar, jadi siapin deh semuanya di rumah, e.g. kupluk, sarung tangan, syal, masker, kaca mata, jacket, etc. wong makan makanan di warung rumahan aja mahal. Dengan menggunakan hardtop sekitar jam 4 subuh kami langsung menuju ke tempat melihat sunrise. Diicip aja fotonya :D

(Semburat merah di kaki langit)
(Mulai ngintip)
(Udah tinggi)
(Kawasan Gunung Bromo)
(Kawasan Gunung Bromo)
(Kawah Gunung Bromo)

Jam 6 turun menujuke Bukit Teletubie melewati padang pasir menggunakan kendaraan yang sama, kurang lebih setengah jam perjalanan. Pernah lihat serial film super fenomenal Teletubies? Yaa gambarannya kaya gitu lah mirip-mirip. Tapi karena lagi kemarau jadi kurang begitu hijau dan di foto yang saya ambil biasa aja, maklum pak bu saya cupu tak punya pengalaman dalam urusan jepret-menjepret :p

(Senang sekali mereka mmm)
(Di Bukit Teletubies)
Cuma setengah jam di Bukit Teletubies, Hardtop membawa kami ke tengah padang pasir, melihat pemandangan dan tentu saja foto-foto.
(Di balik bukit belakang Hardtop adalah Bukit Teletubies)
Dan puncak dari perjalanan ini tidak lain adalah Kawah Gunung Bromo. Jam tangan Casio Edifice saya menunjukkan jam setengah 8. Kami berhenti jauh dari kawah, karena memang tidak bisa dekat, ada pancang  beton mengelilingi pura di kaki kawah Bromo. Selama ini saya salah mengira, seperti yang dilihat di web or di televisi kalo Gunung Bromo yang ini

(Gunung Batok)
Ternyata salah, ya, saya yang salah, Gunung Bromo ya itu yang tinggal kawahnya aja. Saya jalan menuju pura sambil menikmati badai pasir, yup, cuaca yang cerah saat itu dibarengi dengan angin kencang yang berhembus. Lihat saja foto kawah Gunung Bromo ini.

(Kawah Gunung Bromo yang tertutupi badai pasir)
Sayang kalo kemari tidak mencoba sensasi naik kuda. Dari dekat pura, tarif sewa kuda Rp 60.000,- sampai ke kaki tangga kawah lalu balik ke Hardtop. Selama menaiki kuda saya merasa iba dengan si kuda. Bagaimana tidak, si kuda batuk-batuk saat membawa saya menuju kaki tangga. Kuda yang dinaiki teman malah tidak lebih baik kondisinya, melambat dan dipecut-pecut oleh sang, sebut saja, pembawa kuda. Angin kencang pembawa pasir begitu luar biasa hari itu seperti badan ini dilempari pasir and membuat hati ini mundur untuk turun di tengah tangga kawah. Tapi karena masih melihat ada makhluk hidup lain yang berada di atas, saya putuskan untuk lanjut ke atas, setidaknya mereka masih hidup,hehe.. Saya akhirnya senang berada di atas dengan nafas tersengal-sengal dan mata berasa kasar serta mulut berisi pasir halus. Puas? Tidak. Saya tidak mendapatkan view yang bagus di Kawah Bromo, karena terang hanya sesaat sesaat, selebihnya gelap karena mata tak sanggup melawan butiran pasir. Mungkin hanya sekitar 5 menit di atas, lalu turun mencari pembawa kuda dan kembali ke rombongan. Ternyata hanya sedikit dari rombongan yang memberanikan diri menuju ke Kawah Bromo. Saya dan beberapa teman beruntung berarti bisa ke sana,haha.. Terakhir sebelum masuk ke hardtop saya sempatkan diri untuk berfoto di atas kuda :D

(Gaya dikit di atas kuda :p)





Read More - Air Terjun Madakaripura & Gunung Bromo